TUGAS I KEWIRAUSAHAAN
Nama : Bastiyaningsih
Npm : 31415274
Kelas : 4ID08
Mata
Kuliah : Kewirausahaan
Dosen :Bpk. Eka Patriya
1.
Home Industry
Menurut
Rahmawati (2016), Istilah Home Industry atau
usaha rumahan merupakan tempat tinggal yang merangkap menjadi tempat usaha,
baik usaha jasa, kantor hingga perdagangan. Pelaku home industry ini awalnya adalah entrepreneur dan professional, sekarang meluas pada kalangan umum.
Usaha home industry menjadi semakin
diminati oleh masyaakat karena memiliki konsep yang sangat sederhana namun
tetap menjanjikan. Banyak ide bisns dan peluang yang bisa direalisasikan ke
dalam suatu usaha home industry.
Salah satu jenis usaha home industry tersebut
yaitu usaha keripik singkong ibu Alan.
Usaha
keripik singkong ibu Alan beralamat di Kp. Bulak desa Mekarsari Tambun Selatan,
Bekasi. Usaha keripik singkong ibu Alan merupakan usaha kecil rumahan yang di
dirikan oleh ibu Alan. Usaha tersebut berdiri sejak tahun 2013 hingga saat ini
ibu Alan tidak memiliki pegawai, beliau memproduksi keripik singkongnya sendiri
dan hanya dibantu oleh keluargaya saja. Usaha tersebut didirikan karena
pemiliknya membutuhkan uang tabahan untuk kehidupan sehari-harinya. Usaha keripik
singkong ini memiliki dua varian rasa yaitu balado dan original. Keripik
singkong tersebut dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 2000 hingga Rp.
10.000.
2.
Supply Bahan Baku
Usaha
keripik singkong ibu alan ini merupakan usaha home industry dalam golongan kecil. Bahan baku yang digunakan untuk
membuat keripik singkong yaitu singkong sebagai komponen utamanya serta
bahan-bahan pelengkapnya yaitu minyak, cabai, bawang merah, bawang putih, lada,
garam, gula, bubuk makanan rasa gurih. Bahan-bahan tersebut di beli sendiri
oleh ibu Alan di pasar induk Cibitung. Pembelihan bahan baku di pasar induk
Cibitung dikarenakan bahan-bahan yang dijual di pasar tersebut memiliki
kualitas yang bagus serta harga yang lebih terjangkau.
Produksi
keripik singkong ini tidak dilakukan setiap hari, biasanya dilakukan semiggu
tiga kali saja. Bahan pembuatan keripik singkong yang dibeli biasanya sebanyak
5kg singkong, 8 liter minyak goreng, 2kg cabai, 1kg bawang merah, 1kg bawang
putih, 1/2kg lada, 1 bungkus garam, dan 1kg bubuk makanan rasa gurih. Satu kali
pembelanjaan bahan baku bisa menghabiskan kurang lebih Rp. 500.000. Ibu Alan
akan membeli bahan bakunya pada pagi hari dan mulai memproduksi keripiknya pada
siang hari. Bahan-bahan untuk membuat keripik singkong tersebut biasanya dibeli
setiap kali ingin memproduksi keripik. Bahan baku tidak pernah di stok dalam
waktu yang lama terutama singkong, karena akan membuat bahan menjadi tidak
segar. Bahan-bahan tersebut setiap kali produksinya akan berbeda jumlah
pembelian bahannya tergantung dari jumlah pesanan yang dipesan konsumen.
3.
Penjualan
dan Distribusi
Menurut
wikipedia, penjualan merupakan aktivitas bisnis menjual produk atau jasa. Dalam
proses penjualan, penjual ataupun penyedia barang dan jasa memberikan
kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga tertentu.
Penjualan dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti penjualan langsung
dan melalui agen penjualan. Adanya penjualan dapat tercipta suatu proses
pertukaran barang atau jasa antara penjual dengan pembeli.
Usaha
keripik singkong ibu Alan memiliki target pembeli yaitu dari semua gologan
usia. Keripik singkong ibu Alan ini sangat diminati konsumen karena rasa yang
gurih dan pedas manis yang berbeda dari keripik singkong yang dijual di
pasaran. Keripik singkong ini awalnya hanya dititipkan diwarung-warung terdekat
saja. Saat ini usaha keripik singkong ibu Alan sudah banyak orang yang memesan
untuk acara-acara tertentu. Usaha keripik singkong ini sudah di jual di online,
ibu Alan menjualnya melalui akun facebook
pribadinya. Saat ini ibu Alan menjualnya secara langsung terkadang juga
menutupkan kewarung-warung.
3.1 Penjualan Kripik Singkong
Sumber
: Facebook, Rahma Waty
Menurut
Wikipedia, Distribusi adalah salah satu aspek Distribusi merupakan kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian dari
pemasaran. barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang di perlukan. Distribusi terbag menjadi dua
yaitu, distribusi langsung dan tidak langsung. Distribusi langsung adalah
kegiatan penjualan atau penyaluran barang yang dilakukan secara langsung oleh
produsen kepada konsumen yang dilakukan tanpa perantara. Dustribusi tidak
langsung adalah kegiatan penyaluran atau penjualan barang dari produsen ke
konsumen melalui perantara seperti, agen, pedagang, makelar, dan lain
sebagainya.
3.2 Distribusi Keripik Singkong
Sumber
: Facebook, Rahma Waty
Usaha
keripik singkong ibu Alan ini di distribusikan secara langsung dan tidak
langsung. Pendistribusian keripik singkong ini masih disekitaran Tambun,
Cibitung dan Cikarang saja. Keterbatasan pendistribusian tersebut dikarenakan
beliau belum mampu membayar gaji untuk karyawan, sehingga ibu Alan masih mendistribusikan
keripiknya sendiri bersama suaminya saja. Pendistribusian keripik singkong ini
yang awalnya hanya dititipkan di warung-warung terdekat saja sekarang sudah
banyak konsumen yang memesan secara langsung kepada ibu Alan. Konsumen keripik
singkong ini semakin banyak karena ibu Alan mulai menjualnya secara online melalui aku facebook pribadinya.
4.
Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan yaitu kegiatan adalah informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akutansi yang dapat digunakan untuk menggambar kinerja perusahaan atau
usaha tersebut. Usaha keripik singkong ibu Alan belum memilki laporan keuangan
yang jelas sehingga perlu dibuat laporan keuangan agar pengeluaran dan
pemasukan dari hasil usahanya lebih jelas. Data untuk laporan keuangan ini
hanya pada bulan April 2019 dan data tersebut berdasarkan penjualan dan pembelian
barang pada bulan April. Berikut ini adalah rincian pengeluaran dan pemasukan
dari usaha keripik singkong ibu Alan :
1. Tanggal
31 Maret 2019 ibu Alan menerima pendapatan sebesar Rp. 1.200.000
2. Tanggal
3 April 2019 ibu Alan membeli bahan baku pembuatan kripik sebesar Rp. 520.000
secara tunai
3. Tanggal
4 April 2019 mendapat pesanan 150 pcs keripik seharga Rp. 2000, dan menerima
pendapatan sebesar Rp. 300.000
4. Tanggal
4 April 2019 membeli pisau dan baskom (peralatan) sebesar Rp. 43.000
5. Tanggal
7 April 2019 menerima pendapatan sebesar Rp. 700.000
6. Tanggal
10 April 2019 ibu Alan membayar beban listrik sebesar Rp. 220.000
7. Tanggal
11 April 2019 ibu Alan membeli bahan baku sebesar Rp. 600.000
8. Tanggal
12 April 2019 ibu Alan mengambil sebagian modalnya untuk keperluan keluarganya
sebesar Rp. 250.000
9. Tanggal
13 April 2019 membeli peralatan talenan sebesar Rp. 7.000
10. Tanggal
14 April 2019 ibu Alan menerima pendapatan sebesar Rp. 700.000
11. Tanggal
15 April 2019 membeli bahan baku sebesar
Rp. 550.000
12. Tanggal
15 April 2019 mendapatkan pesanan dari pelanggan sebanyak 100 pcs keripik harga
Rp. 2000 dan 50 pcs keripik harga Rp. 10.000
13. Tanggal
18 April 2019 menerima pendapatan sebesar Rp. 700.000
14. Tanggal
22 April 2019 membeli bahan baku sebesar Rp 505.000
15. Tanggal
22 April 2019 mengirimkan pesanan 50 pcs keripik seharga Rp.5000 dan menerima
pendapatan sebesar Rp. 250.000
16. Tanggal
27 April 2019 menerima pendapatan dari warung-warung terdekat seebesar Rp.
300.000
17. Tanggal
28 – 30 April 2019 ibu Alan libur dan tidak memproduksi keripik singkongnya
18. Tanggal
30 April 2019 ibu Ala menggunakan uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp.
800.000
Tabel 3.1 Tabel Persamaan
Akuntansi
Tabel
3.1 merupakan tabel persamaan akuntansi terdapat aktiva dan pasiva. Aktiva adalah
sumberdaya ekonomi perusahaan untuk menjalankan keiatan operasional yang
meliputi biaya-biaya operasional dan memilki manfaat dimasa mendatang. Aktiva terdiri
dari kas, perlengkapan dan peralatan. Kas merupakan aktiva lancar yang berupa
uang dan benda-benda lain yang digunakan sebagai alat pembayaran. Didalam kas terdiri dari seluruh uang yang di
terima dan di keluarkan untuk memproduksi keripik singkong, untuk modal awal di
bulan april menggunakan pendapatan terakhir yag didapatkan pada bulan Maret
yatu sebesar Rp. 1.200.000 yang dimasukan sebagai kas. Kas terakhir yang masuk
pada tanggal 31 April 2019 sebsar Rp. 655.000. Perlengkapan pada bulan April
tidak membeli perlengkapan apapun, sedangkan peralatan yang dibeli yaitu pisau,
baskom, dan talenan dengan total pengeluaran sebesar Rp. 50.000. pasiva
merupakan suatu pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh perusahaan pada
masa yang akan datang. Pasiva terdiri dari hutang dan modal, produksi kripik
singkong ini dibuat dengan menggunakan modal sendiri tanpa meminjam modal dari
pihak mana pun sehingga hutangnya Rp.0. Modal yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp.
705.000. Perbandingan aktiva dan pasiva usaha keripik singkong ibu rahma seimbang
antara aktiva dan pasiva-nya.
Tabel
3.2 Laporan Laba Rugi
Laporan
laba rugi merupakan laporan yang mengambarkan hasil usaha yang dicapai dalam
periode tertetu. Laporan tersebut terdiri dari pendapatan, beba listrik, dan
laba atau rugi. Total pendapatan dibulan April sebesar Rp. 2.950.000 dengan
beban listrik yaitu Rp. 220.000. berdasarkan laporan tersebut usaha keripik
pisang mendapat keuntungan sebesar Rp. 2.730.000.
Tabel
3.3 Laporan Perubahan Modal
Laporan
perubahan modal berisi informasi tentang perubahan modal pemilik. Laporan perubahan
modal terdiri dari modal awal periode, keutungan, prive, dan kodal akhir
periode. Modal awal Rp. 1.200.000, laba Rp. 2.730.000 dengan prive sebesar Rp.
1.050.000. modal akhir didapatkan Rp. 2.880.000.
Tabel
3.4 Buku Besar
Buku
besar merupakan alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang
terjadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan. Tabel
3.4 menunjukan infotmasi yang terdiri tanggal pengeluaran maupun pemasukan
uang. Keterangan merupakan rincian kegunaan uang di keluarkan maupun yang
didapatkan. Mengikuti pola rekening kewajiban, kredit merupakan bila rekning
bertambah akan di catat di kredit jika rekening berkurang akan dicatat di debit
sebaliknya jika menggunakan pola rekening aktiva.
Tabel
3.5 Neraca Saldo
Neraca
Saldo merupakan daftar akun dengan mencatat di debit dan kredit untuk melihat
apakah saldo sudah seimbang atau belum. Jumlah saldo di debit sebesar Rp.
4.150.000 dan kredit Rp. 4.150.000.
5.
Daftar
Pustaka
Rahmawati,
Ayu. 2016. Home Industry Dalam
Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga (Studi pada Usaha Kue Bawang Bu Ani). Medan
: Universitas Suatra Utara. Diunduh pada : http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59916/
Chapter%20II.pdf&ved=0ahUKEwjJrrz12tPTAhURTY8KHS_mDowQFgg-MAQ
&usg+AFQjCNFMqhVTG5QZo4-QOWKXyU-bnhtPAw&sig2=I9nJlcM59Slipi
0h9KCU8A;jsessionid=1AB7D108CCB04E8324FA44BDE6B1FE22?sequence=4
Komentar
Posting Komentar